Selasa, 10 April 2012

Informasi Berita Dari www.detik.com


BERITA 1
Selasa, 28/02/2012 19:06 WIB

Aksi Tipu-tipu Lewat Facebook, Eko Dapat 14 Motor

Arvin Dwi Pranoto - detikSurabaya

Madiun - Memanfaatkan situs jejaring sosial facebook Eko Cahyo Purnomo (31) warga Ponorogo berhasil mendapat 14 sepeda motor dari para korban yang mayoritas warga Magetan.

Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Wasno mengatakan, dalam menjalankan aksinya tersangka menggunakan facebook Satria Samudra, menggaet korban dengan merayu temannya.

"Modusnya tersangka berpura-pura mengajak teman di facebooknya untuk bertemu dengan alasan ingin mencarikan jodoh atau mengajak berbisnis HP. Kemudian setelah mereka kopi darat baru tersangka menjalankan aksinya," kata Wasno, Selasa (28/2/2012).
Wasno menambahkan, setelah mereka bertemu, tersangka berpura-pura meminjam sepeda motor dengan berbagai alasan. "Setelah dipinjami motor tersangka langsung membawa kabur motornya," jelasnya.

Dari tangan tersangka, lanjut Wasno, pihaknya baru berhasil mendapat 7unit sepeda motor berbagai merek.
 Sedang 7 unit lainnya masih dalam pencarian."Masih ada tujuh yang belum kami dapatkan karena motor tersebut dijual di berbagai tempat," tegasWasno.






BERITA 2


Selasa, 28/02/2012 18:21 WIB

Bapak Bunuh Anaknya Usia 11 Tahun karena Jengkel, Duh!

Ainur Rofiq - detikSurabaya

Bojonegoro - Seorang bapak di Bojonegoro nekat membunuh anaknya yang masih berusia 11 tahun karena jengkel. Bahkan agar tidak tercium perbuatannya, Suwarno (40) menceburkan anaknya ke sawah agar dianggap mati tenggelam.

Kasus ini terbukti sebagai pembunuhan murni. Hal itu terlihat dalam reka ulang yang dilakukan Polres Bojonegoro di Desa Sonorejo kecamatan padangan, Selasa (28/2/2012).

Pelaku membunuh anaknya Andre Prasetya, siswa kelas 4 SD dengan 16 adegan.
Dari hasil reka ulang, Suwarno terlihat dengan jelas cara melukai kepala korban dengan sabit, saat keduanya berada di tengah sawah.

"Masalahnya sepele dan sang bapak temperamental, sehingga tega membunuh
anaknya," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Rahmad Setijadi di lokasi kejadian.

"Kondisi kejiwaan pelaku juga telah diperiksakan ke psikiater dengan hasil normal," imbuhnya.

Berbeda dengan kesaksian tetangga, Wiryo. Selama ini pelaku adalah sosok orang yang baik di masyarakat. Bahkan warga banyak yang kaget mendengar kejadian pada 6 Februari lalu.

"Rumah Suwarno ini kan berhadapan dengan rumah saya, jadi saya tahu persis bapaknya Andre itu baik orangnya," terang wiryo.

Sementara reka ulang yang berlangsung hampir 2 jam itu membuat petugas sibuk mengamankan penonton yang tak lain warga sekitar, untuk melihat dari dekat kejadian yang sebenarnya.






BERITA 3

Rabu, 22/02/2012 10:07 WIB

SMK di Situbondo Kembangkan PC Trainer Bagi Sekolah Terpencil

Ghazali Dasuqi - detikSurabaya


Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - SMKN 1 Situbondo terus mengembangkan kemampuan siswanya memproduksi Personal Computer (PC) Trainer. Tahun 2012, produk PC Trainer siswa SMKN 1 Situbondo diproyeksikan untuk sekolah-sekolah terpencil.

"Kami mendesain PC Trainer ini dengan AC/DC. Sehingga nantinya juga bisa digunakan di sekolah-sekolah terpencil yang belum ada jaringan listrik," kata Kepala SMKN 1 Situbondo Umar Said, Rabu (22/2/2012).

SMKN 1 Situbondo sudah menguji-coba kemampuan siswanya merakit PC dengan menggunakan daya accu. Hasilnya, PC Trainer mampu menyala hingga 10 jam dengan accu 60 amper.

"Ini baik untuk sekolah yang belum ada jaringan lampu untuk mengajari siswanya tentang komputer. Sekarang tinggal respon pemkab saja," sambung Umar Said.

Selain untuk pembelajaran siswa lewat praktek, pembuatan PC Trainer di SMKN 1 Situbondo sekaligus juga strategis untuk pendapatan sekolah. Di tahun 2011 misalnya, SMKN 1 Situbondo sudah menjual produk PC Trainer hingga 50 unit.

"Pemesannya banyak dari sekolah-sekolah di luar Situbondo, seperti Mataran, Lombok, Banyuwangi, dan Blitar," tukasnya.

Tiap unit PC Trainer SMKN 1 Situbondo itu dijual Rp 10 juta. Dari harga segitu, pihak sekolah mampu meraup keuntungan hingga 50 persen. Sebab, biaya modal untuk pembelian spare part maupun stan tiap unit PC hanya sekitar Rp 5 juta.

Pembuatan PC Trainer SMKN 1 Situbondo itu melibatkan siswa dari kelas I hingga kelas III empat jurusan, yakni Teknik Elektro Industri, Komputer Jaringan, Arsitektur, dan jurusan Kria Logam. Masing-masing jurusan memiliki peranan dalam pembuatan PC Trainer, mulai merakit, mendesain stan, hingga pembuatan stan PC.

"Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompoknya berisi 5 siswa. Dalam seminggu kami bisa merakit 2 unit PC Trainer," ujar Setia Tri Ningsih, salah satu siswa SMKN 1 Situbondo.

Menurut siswi Jurusan Komputer Jaringan itu tidak ada kesulitan berarti dalam pembuatan PC Trainer. Kesulitan biasanya hanya terjadi pada pengeboran akrilik 0,5 cm untuk tempat LCD Trainer dan perangkat komputer lainnya.

"Dengan PC Trainer ini bisa memudahkan siswa belajar tentang komputer. Karena semua pirantinya bisa dilihat, jadi bisa diketahui harddisk, motherboard, unit PSU dan perangkat lainnya," tukas Setia Tri Ningsih.

(fat/fat)










BERITA 4
Senin, 27/02/2012 10:12 WIB

Benarkah Es Krim Bisa Bikin Kecanduan Seperti Narkoba?

Merry Wahyuningsih - detikSurabaya


File: detikhealth
Jakarta - Tidak sedikit orang yang sangat menyukai es krim, bukan hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa. Dan studi baru menunjukkan bahwa makanan berkalori tinggi seperti es krim bisa mempengaruhi otak seperti yang dilakukan narkoba.

Studi yang dilakukan peneliti Kyle Burger dan Eric Stice dari Oregon Research Institute di Eugene menemukan bahwa sering makan es krim akan membuat otak menginginkannya lebih banyak lagi, karena dikirim sebagai sinyal perlakuan yang menyenangkan.

Dalam studi tersebut, peneliti menyurvei 151 remaja tentang kebiasaan craving (mengidam) makanan dan kemudian memindai (scan) otak, sambil menunjukkan gambar milkshake cokelat untuk menentukan seberapa kuat keinginan responden.

Peneliti juga mengukur aktivitas otak ketika responden minum cairan tawar sebagai pembanding. Remaja itu kemudian diberi milkshake yang sebenarnya.

Responden yang dilaporkan makan lebih banyak es krim dalam 2 minggu sebelumnya ternyata kurang menikmati milkshake, setidaknya menurut hasil scan otak. Hasil scan menunjukkan kurangnya aktivitas di daerah otak yang berhubungan dengan reward (perasaan imbalan).

"Kami percaya bahwa individu yang mengonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi energi, mereka akan mengembangkan toleransi yang sama dengan yang terjadi pada orang yang kecanduan oba-obatan terlarang dan alkohol," jelas Kyle Burger, peneliti dari Oregon Research Institute di Eugene, seperti dilansir ABC News, Senin (27/2/2012).

Semua remaja dalam studi memiliki berat badan yang sehat, dan Burger mengatakan bahwa perubahan di otak terjadi sebelum adanya obesitas (kegemukan).

Selain itu, perubahan pada aktivitas otak juga hanya terlihat pada es krim, bukan pada makanan tidak sehat lainnya seperti hamburger, kentang goreng dan cokelat, tapi peneliti belum mengetahui penyebabnya.

Namun meski dampak dari es krim terjadi di pusat reward otak yang tampak meniru efek dari narkoba, Burger menekankan bahwa studi ini tidak menunjukkan bahwa es krim menyebabkan kecanduan. Gagasan itu adalah satu yang kontroversial.

"Saya rasa es krim seperti penggunaan narkoba dalam hal ini dapat menjadi reward yang kuat bagi sebagian orang. Tapi, tidak semua penghargaan atau reward yang kuat adalak adiktif," kata Dr John Hughes, profesor psikiatri di University of Vermont di Burlington.

(mer/fat)


BERITA 5

Gampang Sakit Kepala Biasanya Mudah Sakit Hati

AN Uyung Pramudiarja - detikSurabaya


File: detikhealth
Jakarta - Sakit kepala adalah gangguan fisik, seharusnya berbeda dengan sakit hati yang merupakan gangguan perasaan. Namun ilmuwan membuktikan keduanya punya kesamaan, sehingga orang yang gampang sakit fisik juga gampang tersakiti perasaannya.

Dalam sebuah penelitian terbaru, Prof Naomi Eisenberger dari University of California mengungkap bahwa nyeri fisik maupun emosional bisa memicu reaksi yang sama di otak. Karena adanya kesamaan tersebut, maka keduanya bisa saling berhubungan.

Nyeri emosional saat sedang sakit hati misalnya, terbukti memicu reaksi di bagian otak yang selama ini diketahui berhubungan dengan nyeri fisik. Artinya ketika seseorang ditolak oleh calon pacar, atau diputus oleh kekasihnya maka reaksi otaknya sama saja dengan saat sakit kepala.

Nyeri fisik seperti misalnya sakit kepala juga melibatkan 2 aspek berbeda di otak, salah satunya berhubungan dengan perasaan negatif. Kedua aspek tersebut adalah pengalaman sensoris, yang ternyata juga berhubungan dengan sakit hati, serta komponen emosional.

Prof Eisenberger mengatakan, nyeri fisik dan nyeri emosional sangat erat berhubungan satu sama lain. Akibatnya jika seseorang gampang mengalami sakit hati, maka orang itu juga gampang sakit kepala dan hubungan yang sama juga berlaku sebaliknya.

"Sepertinya kita terbiasa menempatkan nyeri fisik lebih tinggi derajatnya daripada nyeri emosional. Padahal penelitian ini membuktikan, nyeri itu benar-benar ada ketika seseorang ditolak atau dikucilkan," ungkap Prof Eisenberger seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (26/2/2012).

Menariknya lagi, hasil penelitian juga membuktikan bahwa penggunaan obat pereda nyeri bisa mempengaruhi nyeri perasaan saat sedang sakit hati. Seseorang yang sedang mengonsumsi obat pereda nyeri selama 3 pekan berturut-turut dikatakan tidak mudah sakit hati.

Meski begitu, Prof Eisenberger menegaskan bahwa pereda nyeri sangat tidak disarankan untuk mengatasi sakit hati sebab obat itu tidak akan menyelesaikan persoalan sesungguhnya. Apalagi berdasarkan penelitian, konsumsinya harus 3 pekan sehingga efek sampingnya bisa menyebabkan gangguan hati dan ginjal.

(up/fat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar