Selasa, 10 April 2012

Informasi berita dari www.vivanews.com


BERITA 1
Angelina Sondakh Kembali Bertugas di DPR
Mengenakan batik biru, Angie memasuki Gedung DPR dengan rambut tergerai.
JUM'AT, 2 MARET 2012, 11:16 WIB
Anggi Kusumadewi, Mohammad Adam
http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/03/06/66943_angelina_sondakh_300_225.jpg
Angelina Sondakh (Blog Angelina Sondakh)
BERITA TERKAIT
VIVAnews – Politisi Demokrat Angelina Sondakh kembali berkantor di Gedung DPR RI. Mengenakan baju batik warna biru, berkacamata, dengan rambut digerai, Angie memasuki Gedung Nusantara DPR untuk mengikuti rapat Fraksi Demokrat.

Angie mengatakan dirinya bersyukur telah diberi izin oleh fraksinya untuk menyelesaikan urusannya di persidangan Tindak Pidana Korupsi selama dua minggu belakangan. Kini ia siap menyelesaikan tugas-tugas kedewanannya yang sempat terbengkalai.

“Hari ini saya hadir untuk kegiatan fraksi. Saya mengajukan izin sekitar dua minggu untuk menyelesaikan perkara hukum saya. Alhamdulillah diberikan izin fraksi,” ujar Angie di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 2 Maret 2012.

Angie meminta semua pihak melihat permasalahan hukum yang dihadapinya dengan jernih. Angie juga menegaskan dirinya akan terus mengikuti proses hukum dengan baik. “Hargai proses hukum yang ada,” kata mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat itu.

Angie mengaku belum mempersiapkan kuasa hukum untuk mendampingi proses hukumnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games. “Saya belum menunjuk pengacara,” kata dia.
• VIVAnews 

BERITA 2
Politik
Golkar Targetkan Menang Pilgub Jawa Barat
Golkar menargetkan menguasai 30% suara dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat mendatang.
JUM'AT, 2 MARET 2012, 06:41 WIB
Aries Setiawan, Permadi (Sukabumi)
http://media.vivanews.com/thumbs2/2012/03/01/145897_aburizal-bakrie-kunjungi-tempat-produksi-susu-kemasan-di-kab--sukabumi_300_225.jpg
Aburizal Bakrie Kunjungi Tempat Produksi Susu Kemasan di Kab. Sukabumi (VIVAnews/ Muhamad Solihin)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Kemenangan Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Februari 2013 nanti menjadi target Partai Golkar.
“Golkar Harus menang dalam pemilihan gubernur Jawa Barat nanti. Ini pekerjaan bersama untuk kebangkitan Golkar,” ujar Aburizal Bakrie, usai temu kader di Hotel Sangga Buana, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis 1 Maret 2012.

Dia mengakui, ini menjadi tugas berat bagi Dewan Pimpinan Daerah Golkar, Jawa Barat. Khususnya menyiapkan berbagai program nyata bagi masyarakat dan kader-kader berkualitas.

Partai Golkar menargetkan menguasai 30% suara dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat mendatang. ”Jawa Barat merupakan barometer bagi kemengan Golkar selanjutnya. Ini semua berdasarkan kalkulasi yang realistis dimana penduduk Jawa Barat mempunyai populasi terbesar di Indonesia,” ungkapnya.

Jawa Barat mempunyai histori yang panjang dengan kejayaan Golkar di masa lalu. Ical mengatakan, Golkar harus mampu menyentuh masyarakat hingga di tingkat desa. Para pengurus diminta harus mampu melakukan pendekatan terhadap masyarakat melalui karya nyata.

Karya nyata bisa dilakukan juga dalam bentuk dampingan kader pada masyarakat langsung dengan menjalankan program yang telah ada dan dijalankan pemerintah.
“Seperti program pemberantasan TBC. Pemerintah telah menganggarkan pengobatan gratis bagi masyarakat. Namun banyak masyarakat yang belum tahu maka para kader bisa mendampingi mereka,” paparnya.

Banyak program dampingan yang bisa dilakukan langsung oleh para pengurus dan kader Golkar di daerah yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
• VIVAnews 




BERITA 3
Politik
Anas: Tak Punya TV, Demokrat Mudah Disudutkan
Partai Demokrat pun berniat memiliki stasiun televisi sendiri.
SABTU, 3 MARET 2012, 14:20 WIB
Anggi Kusumadewi, Syahrul Ansyari
http://media.vivanews.com/thumbs2/2012/01/31/142061_ketua-umum-partai-demokrat-anas-urbaningrum-dan-edhie-baskoro-yudhoyono_300_225.jpg
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
BERITA TERKAIT
VIVAnews – Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan partainya mempunyai satu kelemahan yang membuat mereka mudah disudutkan oleh pihak-pihak lain.

“Kelemahan Demokrat adalah tidak punya televisi,” kata Anas usai melantik pengurus dan anggota Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat DKI Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 3 Maret 2012. Anas menyadari pentingnya peran televisi dalam pembentukan opini publik saat ini.

Ia pun merasa Demokrat perlu membuat stasiun televisi guna mengklarifikasi berbagai pemberitaan yang memojokkan partai mereka. “Saat ini belum ada. Tapi nanti bakal ada,” ujar Anas.

Anas sendiri tak mau ambil pusing dengan berbagai pemberitaan miring soal partai yang dipimpinnya itu. “Yang penting kegiatan Demokrat jalan terus, roda organisasinya berputar terus. Diberitakan atau tidak diberitakan buat kami tak jadi soal,” tegasnya.

Anas juga mengklarifikasi kabar yang menyebut Fraksi Demokrat sedang melakukan pembersihan besar-besaran dengan menggeser sejumlah anggotanya ke komisi lain di DPR, bahkan hendak mengganti ketua fraksinya.
“Yang benar adalah Demokrat sedang melakukan penataan secara menyeluruh dan komprehensif agar kinerja makin baik,” kata Anas.
• VIVAnews 




BERITA 4
DIPOSKAN OLEH YUDIZHOUCOMMENTS (0)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-mZC-2giCsTeU8UrRk8eGdbYIWAE9BORok9b0s2PVmuwy9xGwCsQP0k4ttGpweJ9lS7nUEtiL307-8nfOMNELGYc1Q0l4Mcbo-uq01wNrcD_RKQG-JLezmP81-Bh00y58QBbjOcGaHlA/s320/1.jpg

Petai, tentu tidak asing lagi di telinga kita. Makanan yang banyak digemari oleh orang orang, tetapi banyak juga yang membencinya, terutama para remaja. Faktor penyebabnya hanya satu, yaitu masalah baunya yang khas. Tetapi sebagian besar orang tidak tau dan anggap remeh dengan petai, kamu akan berubah pikiran dan harus mencoba untuk mengkonsumsinya kalau kamu tau betapa besarnya khasiat petai bagi kesehatan kita.

Teksturnya yang lembut dan halus menjadikannya sangat bagus untuk saluran pencernaan. Dilengkapi juga dengan adanya serat, petai juga dapat memberikan tambahan energi untuk tubuh. Dari hasil penelitian, mengkonsumsi sekitar satu porsi petai dapat memberikan tambahan energi sekitar 90 menit. Karena itu, petai juga sangat dianjurkan untuk para atlit, tidak heran banyak atlit yang dapat berolahraga dalam waktu yang lama.

Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan mengkonsumsi petai.

Pikiran dan Mood
Petai mengandung zat triptophan, sehingga membuat orang yang depresi menjadi lebih tenang. Pikiran lebih relax, dan memperbaiki mood lebih bahagia.

Stroke
Berdasarkan hasil penelitian di Amerika, mengkonsumsi petai setiap hari dapat mengurangi resiko kematian karena stroke sekitar 40%.

Tekanan Darah Tinggi
Petai memiliki kemampuan untuk menurunkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi dan stroke.

Susah BAB
Petai kaya akan serat, mengkonsumsi petai dapat membantu proses BAB kita menjadi lancar.

Anemia
Petai juga kaya akan zat besi dan dapat menstimulasi produksi sel darah merah serta membantu tubuh saat terjadi anemia.

. VIVAnews



BERITA 5
Kenaikan BBM Bersyarat
Rabu, 29 Februari 2012 10:52 wib
 0  5 Email0 
Ilustrasi. Foto: Koran SI
Ilustrasi. Foto: Koran SI
Setelah terkatung-katung beberapa lama, pemerintah tampaknya benar-benar akan menaikkan harga bahan bakar minyak/BBM (premium) pada April 2012 nanti.

Tahun lalu pemerintah sebetulnya sudah membentuk tim kajian dari tiga perguruan tinggi yang diketuai Anggito Abimanyu, yang salah satu hasil kajiannya berisi rekomendasi kenaikan harga premium dan sebaiknya dilakukan pada April 2011.

Entah dengan pertimbangan apa, hasil kajian itu tidak dipakai sampai hari ini. Setelah itu, pemerintah pada akhir 2011 dan awal 2012 malah mengeluarkan wacana yang kurang masuk akal, yakni membatasi konsumsi BBM dan melakukan konversi ke pemakaian gas.

Kebijakan ini dianggap kurang masuk akal karena membutuhkan pengawasan yang sangat ketat (untuk kebijakan penghematan) dan persiapan yang panjang/matang (untuk konversi gas). Setelah kritik bertubi-tubi diteriakkan berbagai pihak, akhirnya pemerintah mengeliminasi dua wacana tersebut.

APBN dan Biaya Birokrasi

Diskursus kenaikan harga BBM ini sebetulnya sudah dimaklumi oleh sebagian besar masyarakat. Mereka mafhum atas dua situasi yang dialami Indonesia: cadangan minyak yang menipis (sehingga kita telah lama menjadi importir) dan harga minyak internasional yang merosot. Mayoritas rakyat juga paham bahwa subsidi minyak sebagian besar secara langsung dinikmati oleh golongan berpendapatan menengah atas.

Bahkan, jika dibandingkan dengan masa lalu, sekarang terdapat fenomena yang jarang ditemui: parlemen/DPR mendorong agar pemerintah menaikkan harga BBM. Ini jelas hal yang menarik, sebab sejak dulu parlemen paling kritis terhadap rencana kenaikan harga BBM.

Memang sampai kini masih ada beberapa anggota parlemen/partai politik yang menolak rencana tersebut, tapi jumlahnya tidak signifikan sehingga hampir pasti kebijakan kenaikan BBM disetujui parlemen. Hal ini tentu merupakan kemewahan situasi yang dimiliki pemerintah saat ini. Sungguh pun begitu, terdapat dua kenyataan yang perlu dipertimbangkan pemerintah secara masak.

Pertama, pemakluman rakyat terhadap rencana kenaikan BBM berdiri di atas realitas pemerintah yang gagal memberikan hak hidup layak bagi warganya. Contoh yang paling kasatmata adalah buruknya infrastruktur dan sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan. Di luar Jawa gampang ditemui sarana jalan dalam kondisi rusak berat sehingga mengganggu pergerakan kegiatan ekonomi, termasuk distribusi komoditas pangan.

Bahkan tidak perlu jauh-jauh, di Provinsi Banten anak SD harus menyeberangi sungai, melewati hutan, dan melintasi kubang bekas air hujan untuk bisa menjangkau sekolah akibat tidak ada jembatan dan jalan. Tiap tahun diberitakan pengangguran terbuka turun, tapi sebagian besar tenaga kerja bekerja di sektor informal (sekira 65 persen). Mereka dibiarkan mencari penghidupan sendiri akibat ketidakmampuan pemerintah menyediakan lapangan kerja formal yang laik.

Kedua, salah satu alasan pemerintah menaikkan harga BBM adalah demi menyelamatkan fiskal. Argumennya, tidak mungkin APBN diminta menomboki subsidi minyak sampai Rp200 triliun, padahal itu hanya dinikmati golongan masyarakat kaya. Sampai titik ini, alasan itu bisa dicerna dan diterima dengan baik. Masalahnya, jika dibaca keseluruhan anggaran fiskal pemerintah, terdapat dua fakta mencemaskan berikut ini.

Pertama, sekira 40 persen belanja APBN habis untuk belanja pegawai dan barang. Pertumbuhan untuk kedua pos pengeluaran itu rata-rata sangat fantastis, menembus 22,5 persen setiap tahunnya (padahal pertumbuhan total belanja negara hanya di kisaran 14 persen). Intinya, sebagian besar anggaran habis untuk biaya birokrasi, bukan pembangunan/pelayanan masyarakat.

Kedua, kebocoran APBN tidak mengalami perbaikan sampai kini. Kasus-kasus korupsi yang terungkap secara menunjukkan betapa APBN menjadi instrumen pemupuk kekayaan penyelenggara negara.

Menolak Cek Kosong

Di luar hal di atas, pemerintah mesti berjibaku merumuskan kebijakan kompensasi yang lebih kredibel dibandingkan dengan dana kompensasi seperti yang diterapkan selama ini. Pemerintah punya pengalaman kenaikan harga minyak pada 2005 lalu di mana dana kompensasi yang diberikan (melalui skema Bantuan Langsung Tunai/BLT) ternyata tidak mampu menurunkan jumlah penduduk miskin seperti yang dianalisis lembaga kajian ekonomi terkemuka di Indonesia.

Alih-alih menurunkan jumlah orang miskin, kenaikan harga minyak pada 2005 lalu justru meningkatkan jumlah orang miskin sekira 3,5 juta jiwa. Hal itu terjadi karena pemerintah terlalu percaya dengan statistik bahwa kenaikan harga minyak sekian ribu rupiah hanya akan meningkatkan inflasi sekian persen. Faktanya, inflasi yang terjadi bisa dua sampai tiga kali lipat dari yang dikalkulasi.

Pola ini hampir pasti akan terjadi sekarang, sebab pergerakan ekonomi secara keseluruhan masih sama. Fakta lain yang tidak bisa disembunyikan adalah ketidakadilan pengelolaan sumber daya alam/SDA, termasuk minyak. Rakyat tidak bodoh untuk mengerti bahwa SDA itu dikuras dan dirampok oleh segelintir pelaku ekonomi, baik asing maupun domestik, dengan sistem bagi hasil yang sangat tidak adil.

Khusus minyak dan gas, sekira 70 persen eksplorasi ladang minyak dan gas dilakukan oleh korporasi asing dalam bingkai praktik kontrak yang tidak adil. Pola yang sama terjadi pada SDA lainnya seperti batu bara, emas, perak, tembaga.

Kenyataan ini tentu mengusik rasa keadilan yang terpatri di dada rakyat. Tidak mungkin mereka diminta maklum dengan kenaikan harga minyak, sementara mereka tahu dengan pasti adanya praktik pengisapan SDA yang sedemikian masif oleh pelaku asing dan para kompradornya.

Jadi, tulisan ini secara pragmatis memberi pemakluman terhadap pemerintah untuk menaikkan harga minyak, tapi tentu tidak dengan cek kosong. Paling penting, pemerintah mesti menyiapkan skema kompensasi yang lebih matang sehingga bisa menyelamatkan kehidupan kaum miskin. Selanjutnya, infrastruktur dan lapangan kerja harus didesain secara layak sehingga rakyat dapat menjalani hidup secara bermartabat.

Berikutnya, APBN tidak boleh dibiarkan dipakai untuk mengongkosi birokrasi dan sumber korupsi. Anggaran negara harus difungsikan sebagai instrumen pembangunan dan pelayanan publik yang bersih dari praktik koruptif. Terakhir, praktik perampokan SDA harus dihentikan dan digunakan sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat.

Jika ini semua dilakukan, rakyat dengan besar hati akan dapat menerima kenyataan bahwa harga minyak harus naik karena situasi yang pelik seperti sekarang.

AHMAD ERANI YUSTIKA
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Direktur Eksekutif Indef
(Koran SI/Koran SI/ade)

²VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar